Perjalanan hidup tiap manusia memang berbeda, terkadang penuh onak, sesekali terjerembab, dan tak jarang berhasil menemukan tempat yang dituju dengan selamat. Salah satunya adalah seorang wanita yang bernama Raya Shokatfard. Wanita yang berprofesi sebagai Jurnalis ini pernah murtad, keluar dari Agama Islam. Semenjak itu beliau mulai mencoba mendalami agama lain, mulai dari Hindu, Buddha sampai Kristen, tapi semuanya tak mampu menjawab kekosongan hatinya akan Tuhan. Sampai pada suatu ketika beliau membaca Surat Al Fatihah untuk pertama kalinya semenjak murtad. Tak disangka Hidayah Alloh turun menembus hati, mengisi relung-relung jiwa yang dulu haus akan pencarian Tuhan. Al Fatihah Menuntun Raya Shokatfard kembali menjadi Muslim.
Raya Shokatfard Seorang Muslimah yang Pernah Murtad |
Mengapa Al Fatihah? Surat Al Fatihah merupakan surat pembuka bagi kitab Al Qur’an, Surat ini menjadi bacaan wajib di setiap Rakaat Sholat, baik sholat fardhu maupun sholat sunnah. Ini berarti paling tidak bagi setiap muslim melafalkan surat Al Fatihah sebanyak 17x dalam sehari. Meskipun hanya mengandung 7 (tujuh) ayat, namun Al Fatihah memiliki makna yang sangat mendalam. Berikut terjemahan surat Al Fatihah:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
(QS. Al Fatihah: 1-7)
Disamping memiliki nilai yang sangat tinggi, Al Fatihah juga mengandung keistimewaan (baca: keajaiban) yang bisa menjadikan penawar bagi segala luka, baik yang tampak (lahir) maupun yang tidak tampak (batin). Dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW diceritakan bahwa:
“Serombongan sahabat Nabi melewati satu perkampungan orang arab, adapun penduduknya tidak menjamu mereka dan tidak menerima mereka sebagai tamu. Pemimpin kampung itu digigit (kalajengking). Mereka menemui sahabat Nabi. Mereka berkata: “adakah diantara kalian yang mempunyai mantra? Atau, Adakah diantara kalian seseorang yang bisa mengobati dengam mantra?’ Para sahabat menjawab, ‘memang ada, tetapi kalian tidak menjamu kami. Kami tidak akan melakukannya sebelum kalian tidak membuat perjanjian dengan kami. ‘Lalu, mereka menjanjikan satu kawanan unta. Seorang diantara sahabat membacakan al Fatihah. Maka, pemimpin itu berdiri, seakan tidak terjadi kepadanya penyakit. Sahabat berkata: ‘jangan tergesa-gesa (mengambil unta) sebelum kita menemui Rasulullah SAW Sahabat menemui beliau dan mengisahkan kepadanya peristiwa itu. Rasulullah SAW Bersabda: tidakkah kalian tahu bahwa surah al Fatihah itu mantra (ruqyah)? Makanlah unta itu, dan berilah aku satu bagian bersama bagian kalian.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu majah, Hakim, Baihaki, dan lain-lain)
Kembali ke kisah Raya Shokatfard, siraman cahaya hidayah meneduhkan hatinya, bagai hujan yang jatuh di tanah kering lagi tandus. Tak terasa air matanya meleleh, beliau pun menangis. Beliau sadar akan kesalahannya bertahun-tahun menjadi murtad hanya untuk mencari harta kekayaan.
Kisahnya bermula di tahun 1968, saat itu Raya berumur 19 tahun. Beliau pergi meninggalkan Iran menuju Amerika Serikat untuk mengenyam pendidikannya dibidang jurnalisme dan komunikasi publik di Southern Oregon University (SOU). Bersamaan itu pula Keislamannya dilepas. Dengan berbagai impian duniawi yang ingin diraih, beliau mulai merintis bisnis kecil-kecilan hingga mencapai puncak kesuksesan. Mobil Rolls Royce, rumah megah di tepi pantai, kebun luas dengan aneka ternak hidup di dalamnya, bahkan Berkeliling dunia pun pernah diraihnya namun beliau merasakan kehampaan.
Kekosongan jiwa ini coba diatasi dengan berbagai workshop, kuliah sampai bergonta-ganti Agama. Perjalanan pencarian Tuhan Raya Shokatfard diawali dengan Agama Hindu. Karena tidak puas ia beralih menganut agama Buddha. Namun kehampaan itu masih dirasakannya, beliau pun mencari agama lain, saat itu Amerika sedang gandrung Paham New Age, inti dari ‘agama’ ini adalah kebebasan diri tanpa Tuhan. Bukannya menemukan Tuhan, ia malah merasa tak nyaman dengan agama barunya, maka beliau mencoba Agama Kristen. Namun lagi-lagi beliau tetap merasa ada yang kurang meskipun telah menjadi umat kristiani. Terlebih doktrin trinitas (baca: Allah di dalam tiga Pribadi dan satu substansi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus) membuatnya bingung dan tidak dapat menemukan Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang Maha Esa.
Suatu waktu, hatinya tergerak untuk membuka Al Qur’an, beliau membaca Surat al-Fatihah, surat inilah yang pertama kali dibaca semenjak murtad. Hidayah Alloh pun turun. Beliau sadar bahwa hanya Allah lah satu-satunya Tuhan, tiada yang berhak disembah selain Allah. Pertanyaan akan kekosongan jiwa yang selama ini dirasakan terjawab sudah. Bukan dengan harta, bukan dengan tuhan-tuhan lain akan tetapi dengan mendekatkan diri kepada Alloh SWT, Tuhan yang Maha Esa, hatinya terisi dengan kedamaian.
Akhirnya beliau telah yakin memeluk agama Islam. Keyakinannya membawa beliau aktif sebagai Pendakwah. Kini, selain sebagai pendakwah, Raya Shokatfard juga aktif sebagai koresponden asing, jurnalis, penulis, editor sampai produser film dibeberapa Media Islam. Alhamdulillah.
“Wahai anak-anakku, sesungguhnya Alloh telah memilih agama ini bagi kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam.” (Al-Baqarah: 132)
Di penghujung tulisan ini, mari kita sama-sama, mulai dari sekarang menghayati setiap bacaan Al Quran, terlebih khusus Surat Al Fatihah, jadikan Al Fatihah meresap ke dasar hati di setiap Sholat kita yang khusyuk. Kita hayati hingga tak mampu membendung air mata yang jatuh perlahan ke pipi. Kita berserah diri menghadap sang Pencipta yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-Nya yang beruntung. Al Fatihah.
“Audzubillahiminasyaitonirrajim.”
“Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin,
Arrahmaanirrahiim,
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu waiyyaaka nastai’in,
Ihdinashirratal mustaqim,
shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaalin”
(QS. Al Fatihah: 1-7)
AMIN…
Sumber Referensi:
http://raya4islam.com/my-journey/
http://www.onislam.net/english/shariah/refine-your-heart/personal-experience/431522-my-journey-back-to-islam.html
https://www.youtube.com/watch?v=xzl4JC7E_H8
http://www.dakwatuna.com/2013/04/04/30602/belasan-tahun-murtad-al-fatihah-menuntunnya-kembali-ke-pelukan-islam/#axzz3FT5cZRex
http://masuk-agama-islam.blogspot.com/2013/04/wanita-ini-menangis-setelah-membuka-al.html
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
(QS. Al Fatihah: 1-7)
Disamping memiliki nilai yang sangat tinggi, Al Fatihah juga mengandung keistimewaan (baca: keajaiban) yang bisa menjadikan penawar bagi segala luka, baik yang tampak (lahir) maupun yang tidak tampak (batin). Dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW diceritakan bahwa:
“Serombongan sahabat Nabi melewati satu perkampungan orang arab, adapun penduduknya tidak menjamu mereka dan tidak menerima mereka sebagai tamu. Pemimpin kampung itu digigit (kalajengking). Mereka menemui sahabat Nabi. Mereka berkata: “adakah diantara kalian yang mempunyai mantra? Atau, Adakah diantara kalian seseorang yang bisa mengobati dengam mantra?’ Para sahabat menjawab, ‘memang ada, tetapi kalian tidak menjamu kami. Kami tidak akan melakukannya sebelum kalian tidak membuat perjanjian dengan kami. ‘Lalu, mereka menjanjikan satu kawanan unta. Seorang diantara sahabat membacakan al Fatihah. Maka, pemimpin itu berdiri, seakan tidak terjadi kepadanya penyakit. Sahabat berkata: ‘jangan tergesa-gesa (mengambil unta) sebelum kita menemui Rasulullah SAW Sahabat menemui beliau dan mengisahkan kepadanya peristiwa itu. Rasulullah SAW Bersabda: tidakkah kalian tahu bahwa surah al Fatihah itu mantra (ruqyah)? Makanlah unta itu, dan berilah aku satu bagian bersama bagian kalian.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu majah, Hakim, Baihaki, dan lain-lain)
Kembali ke kisah Raya Shokatfard, siraman cahaya hidayah meneduhkan hatinya, bagai hujan yang jatuh di tanah kering lagi tandus. Tak terasa air matanya meleleh, beliau pun menangis. Beliau sadar akan kesalahannya bertahun-tahun menjadi murtad hanya untuk mencari harta kekayaan.
Kisahnya bermula di tahun 1968, saat itu Raya berumur 19 tahun. Beliau pergi meninggalkan Iran menuju Amerika Serikat untuk mengenyam pendidikannya dibidang jurnalisme dan komunikasi publik di Southern Oregon University (SOU). Bersamaan itu pula Keislamannya dilepas. Dengan berbagai impian duniawi yang ingin diraih, beliau mulai merintis bisnis kecil-kecilan hingga mencapai puncak kesuksesan. Mobil Rolls Royce, rumah megah di tepi pantai, kebun luas dengan aneka ternak hidup di dalamnya, bahkan Berkeliling dunia pun pernah diraihnya namun beliau merasakan kehampaan.
Kekosongan jiwa ini coba diatasi dengan berbagai workshop, kuliah sampai bergonta-ganti Agama. Perjalanan pencarian Tuhan Raya Shokatfard diawali dengan Agama Hindu. Karena tidak puas ia beralih menganut agama Buddha. Namun kehampaan itu masih dirasakannya, beliau pun mencari agama lain, saat itu Amerika sedang gandrung Paham New Age, inti dari ‘agama’ ini adalah kebebasan diri tanpa Tuhan. Bukannya menemukan Tuhan, ia malah merasa tak nyaman dengan agama barunya, maka beliau mencoba Agama Kristen. Namun lagi-lagi beliau tetap merasa ada yang kurang meskipun telah menjadi umat kristiani. Terlebih doktrin trinitas (baca: Allah di dalam tiga Pribadi dan satu substansi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus) membuatnya bingung dan tidak dapat menemukan Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang Maha Esa.
Suatu waktu, hatinya tergerak untuk membuka Al Qur’an, beliau membaca Surat al-Fatihah, surat inilah yang pertama kali dibaca semenjak murtad. Hidayah Alloh pun turun. Beliau sadar bahwa hanya Allah lah satu-satunya Tuhan, tiada yang berhak disembah selain Allah. Pertanyaan akan kekosongan jiwa yang selama ini dirasakan terjawab sudah. Bukan dengan harta, bukan dengan tuhan-tuhan lain akan tetapi dengan mendekatkan diri kepada Alloh SWT, Tuhan yang Maha Esa, hatinya terisi dengan kedamaian.
Akhirnya beliau telah yakin memeluk agama Islam. Keyakinannya membawa beliau aktif sebagai Pendakwah. Kini, selain sebagai pendakwah, Raya Shokatfard juga aktif sebagai koresponden asing, jurnalis, penulis, editor sampai produser film dibeberapa Media Islam. Alhamdulillah.
“Wahai anak-anakku, sesungguhnya Alloh telah memilih agama ini bagi kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam.” (Al-Baqarah: 132)
Di penghujung tulisan ini, mari kita sama-sama, mulai dari sekarang menghayati setiap bacaan Al Quran, terlebih khusus Surat Al Fatihah, jadikan Al Fatihah meresap ke dasar hati di setiap Sholat kita yang khusyuk. Kita hayati hingga tak mampu membendung air mata yang jatuh perlahan ke pipi. Kita berserah diri menghadap sang Pencipta yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-Nya yang beruntung. Al Fatihah.
“Audzubillahiminasyaitonirrajim.”
“Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin,
Arrahmaanirrahiim,
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu waiyyaaka nastai’in,
Ihdinashirratal mustaqim,
shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaalin”
(QS. Al Fatihah: 1-7)
AMIN…
Sumber Referensi:
http://raya4islam.com/my-journey/
http://www.onislam.net/english/shariah/refine-your-heart/personal-experience/431522-my-journey-back-to-islam.html
https://www.youtube.com/watch?v=xzl4JC7E_H8
http://www.dakwatuna.com/2013/04/04/30602/belasan-tahun-murtad-al-fatihah-menuntunnya-kembali-ke-pelukan-islam/#axzz3FT5cZRex
http://masuk-agama-islam.blogspot.com/2013/04/wanita-ini-menangis-setelah-membuka-al.html
terima kasih sudah berbagi informasinya..
ReplyDeleteSepertinya MedanOne, Armada dan Yogarental satu group nih, hehe
DeleteTerima Kasih sudah sudi mampir
Semoga bermanfaat