Pengalaman Hidup

Rupanya perjalan hidup setiap manusia tidak bisa dikatakan sederhana, termasuk perjalanan hidup saya, sedari kecil saya sudah belajar menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan melakukan berbagai macam hal, tak ada yang memaksa, tak ada yang menyuruh, hanya inisiatif dari hati pribadi untuk mendapatkan kepingan rupiah dari jerih payah sendiri.

Memang bila di bandingkan dengan orang-orang lain yang luar biasa, cerita kecil ini tidak ada apa-apanya tapi setidaknya bisa dijadikan cerita kelak kepada anak-anakku suatu saat nanti.

Cerita dimulai ketika saya kecil, ketika itu masih sekolah dasar sekitar kelas 4 atau 5, siang hari setelah sekolah selesai saya dan adik kandung sering bermain layangan di atap rumah, yang namanya bermain layangan tak lengkap tanpa adu layangan dengan sesama pemain lain , dengan berbekal benang gelasan yang di dobel-dobel saya percaya diri mengadu layangan, menukik ke kiri menukik kekanan, tarik dan ulur menjadi upaya memutuskan benang layangan lawan, ketika berhasil memutuskannya tak jarang layangan lawan masih tersangkut di benang sendiri, alhasil layangan tersebut menjadi milik kita, terkadang pula saya berlari berkejaran mencari layangan yang putus dengan teman-teman. Dari hasil tersebut saya mendapatkan sekardus layangan, terpikirkan oleh saya untuk menjualnya, waktu itu per layangan saya beri harga @ Rp.200 – Rp.500. uang hasil penjualan terkadang saya tabung dan terkadang saya buat beli jajanan. Senang sekali rasanya.


Cerita kedua, kala itu hujan lebat mengguyur Bekasi dan Sekitarnya, termasuk rumah saya yang berada didekat Mal Metropolitan, sering kali saya melihat anak-anak lain yang seumuran saat hujan deras turun mereka berduyun-duyun menuju Mal tersebut dengan menggenggam payung, rupanya mereka menjadi pengojek payung, sekali ojek payung bisa menghasilkan Rp 1000 – Rp 5000 @Ojek. 

Saya pun berpikir untuk melakukan hal tersebut, ketika hujan deras melanda dan dirumah tidak ada orang tua, saya memberanikan diri membawa payung menuju Mal untuk menjajakan payung, tak ayal badan basah kuyup akibat air hujan. Saya pun mencoba menawarkan kepada setiap pengunjung yang mau keluar, namun saat itu saya tidak mendapat hasil apapun, sedih sekali, namun itulah resiko, saya pun pulang tanpa hasil hanya dingin menusuk badan yang didapat.


Cerita ketiga, saat itu saya menginjak SMA, kebetulan didepan rumah ada U-Turn untuk putar arah dan akses masuk Mal Metropolitan. Banyak teman-teman yang memanfaatkan untuk menjadi pak Ogah (istilah kerennya “Markir”), dalam 10 menit menjadi pak ogah bisa didapat puluhan ribu, sangat lumayan, namun karena saat itu saya malas dan kesibukan sekolah, saya hanya sempat beberapa kali merasakan menjadi pak ogah.


Cerita keempat, ketika saya kuliah, saya sering menjadi makelar pengadaan buku foto kopi hehehe, terlalu keren bahasanya, bisa dibilang lumayan, karena setiap mesan buku untuk fotokopi min. 20 gratis 1 buah, jadi saya tak perlu keluar uang untuk foto kopi, disamping itu saya mencoba berjualan baju-baju olahraga di stadion Manahan, bulan pertama saya bisa untung 2 kali lipat, sebetulnya saya ingin terus lanjut, namun di bulan ketiga terjadi penurunan penjualan yang sangat drastis sehingga saya memilih untuk tidak lagi berjualan dan fokus ke kuliah.


Dilain kesempatan saya juga sering menjadi Asisten Dosen, meskipun hasil yang didapat tidak seberapa namun ada kepuasan batin ketika bisa menyampaikan ilmu dan dipahami oleh mahasiswa yang lain. Ini saya lakukan semenjak semester 3 sampai semester 8 di akhir masa kuliah.

Berkat menjadi asisten dosen, saya dipercaya untuk membantu dosen yang sedang terlibat beberapa proyek, hal ini saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengurangi “minta” sama orang tua,


Akhir cerita, saat ini saya bergelut dengan dunia kontraktor, bekerja di sebuah perusahaan plat merah, Ditunjuk sebagai engineer.

saya akan berusaha yang terbaik menjalani profesi ini, karena tidak seperti pekerjaan yang sebelumnya yang resikonya sedikit, menjadi engineer resikonya besar karena ikut menentukan pembangunan suatu konstruksi, salah-salah bisa berakibat fatal. saya pun berdo’a diakhir Solat:

Ya Alloh Jadikanlah ilmu yang saya miliki bermanfaat bagi orang banyak, jadikan lah seperti sebuah pohon besar yang dari ujung akar sampai ujung daun bermanfaat, pohonnya teduh, buahnya manis dan menyegarkan, bijinya mudah tumbuh di manapun.”
Amin.


Related Posts:

8 Responses to "Pengalaman Hidup"

  1. Amin, semoga kesuksesan senantiasa menghampiri dan berkawan denganmu sobar ;)

    ReplyDelete
  2. super sekali mas. sukses selalu mas :)

    ReplyDelete
  3. Kisah hidupnya cukup menarik. satu hal yang tidak semua orang dapat melaluinya, yaitu mas Ali dapat membuang rasa malu, dengan mengojek payung, jadi pak ogah, dst. itu adalah modal besar dalam persaingan kedepan. Banyak orang gagal, karena selalu dihantui rasa malu dan takut di tolak. Sukses mas.

    ReplyDelete
  4. Perjalan kehidupan yang dapat memotifasi semangat Sob ! Semoga hal ini dapat menjadi nasehat kebaikan untuk sesama.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan sopan

Bila tidak memiliki ID blogger bisa menggunakan Name/URL lalu masukkan Nama dan URL facebook/twitter anda. hindari menggunakan Anonim, Terima kasih.