Perubahan iklim yang ekstrem mulai tampak di beberapa dekade terakhir, seperti yang terjadi di Amerika Serikat baru-baru ini, salju turun dibulan oktober. Salju tidak hanya sekedar turun namun juga telah terjadi badai salju yang dalam keadaan cuaca dan iklim yang normal hanya bisa terjadi di bulan Desember. Akibat dari badai salju ini telah merenggut delapan korban tewas. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Salju merupakan kristal yang terbentuk di atmosfer bumi. Salju berasal dari uap air sama seperti hujan. Uap air yang berkumpul menjadi awan dan terkondensasi menjadi padat hingga massanya lebih berat dari pada gas sekitar atmosfer lalu menjadi partikel air dan jatuh ke permukaan bumi.
Karena suhu udara yang rendah dibawah 0 derajat celcius dan ditambah adanya partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan mengakibatkan partikel air (air murni) dengan cepat menjadi kristal-kristal es. Partikel-partikel yang mempercepat terjadinya salju disebut nukleator. Nukelator ini selain mempercepat pembekuan ternyata juga menjadi perekat antar uap air sehingga kristal-kristal yang terbentuk menjadi lebih besar.
Perbedaan di belahan dunia tropis dengan belahan bumi lainnya yang mengakibatkan salju tidak turun pada keadaan normal (namun beberapa tempat seperti Puncak Jaya , salju abadi terdapat disana, tentu ini kasus yang berbeda, ketinggian dan iklim didaerah tersebut memungkinkan hal itu terjadi) adalah proses turunnya hujan yang meskipun selalu dimulai dengan salju beberapa saat ketika jatuh dari awan kemudian mencair akibat melintasi udara yang suhunya lebih tinggi/panas. Kadang kala, ketika iklim penghujan dan temperatur sangat rendah yang terbentuk adalah kristal-kristal es berwujud bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es namun tidak sampai membentuk salju. Hal Ini kerap terjadi dibeberapa wilayah Indonesia.
Perubahan iklim didunia seperti dilaporkan oleh beberapa ahli, memang terjadi secara ekstrem. Penyebabnya diperkirakan oleh menumpuknya gas CO2 atau karbondioksida dalam atmosfer bumi yang menghasilkan efek rumah kaca yang sedemikian parah. Panas radiasi matahari yang masuk ke atmosfer bumi seharusnya terpantul kembali ke luar, namun karena gas CO2 inilah radiasi yang telah memantul dari permukaan bumi menuju luar atmosfer bumi terpantul kembali ke permukaan bumi. Hal ini menyebabkan suhu udara rata-rata bumi naik dari 1 hingga 6 derajat celcius.
Dampak yang paling nyata adalah menurunnya jumlah es di kutub utara dan selatan, meningkatnya permukaan air laut, menghijaunya gurun akibat sering terjadi hujan dan terjadinya cuaca ekstrem. Cucaca ekstrem yang terjadi bisa berupa gelombang suhu panas maupun badai salju seperti yang terjadi di AS bulan oktober ini.
Kita tentunya tidak mengharapkan cuaca yang buruk ini terus terjadi dan semakin parah seperti yang terjadi di film The Day After Tomorrow. Semoga saja hal ini bisa menjadikan kita lebih bijak dalam mengambil langkah-langkah demi tercapainya kelestarian linkungan di bumi. Kita melakukan hal ini semata-mata agar bumi bisa diwariskan ke anak-cucu kita kelak.
Go Green...Mulai saat ini juga...
betul-betul... bisa saja terjadi apalagi manusia sudah lupa siapa alam dan untuk apa alam dibuat :D
ReplyDeletehalo aku dari masa depan:)
DeleteMudah-mudahal kita sebagai manusia bisa sadar,..
ReplyDeleteSayangnya, tempatku gak ada salju turun brada.
ReplyDeletewalau di indonesia gak ada salju, tapi kita harus tetap menjaga bumi kita ini...
ReplyDeletesalam kenal
adnapam
kunjungan balik dari
http://elektronikterkini.blogspot.com/
salju memang terkadang menyakitkan, untung di Indonesia tidak ada salju banjir saja sudah kewalahan..
ReplyDeletesalam kenal mampir ya dan jd teman d blog saya
nice info sobat.....
ReplyDeletekomment balik yaaa
Halo aku dari masa depan:)
Deletehalo aku dari masa depan:)
Deleteapakah ini tanda-tandanya kiamat sudah dekat ?
ReplyDeletemampir ke imamhadikusuma.blogspot.com
pada saat hujan salju ada petir tidak ya
ReplyDeletekalau di indonesia yang berbahaya bukan hujan salju tapi hujan abu vulkanik termasuk hujan batu pada saat unjuk rasa
ReplyDeleteSepertinya petir juga ada, sama seperti hujan... kan melalui proses yang sama...
ReplyDeletewah bener... sama bahayanya... yang g bahaya dan menyenangkan ya hujan duit... tapi yang kertas he
ReplyDelete