Singgah di Stasiun Kroya kita akan disuguhkan bel stasiun yang berbunyi tak lazim, berbeda dari stasiun-stasiun pada umumnya. Apalagi didengarkan ketika malam hari, entah seperti ada suasana mistis yang membuat bulu kuduk bergidik namun bukan rasa takut yang muncul melainkan suasana melankolis yang bisa membuat kita rindu untuk kembali singgah di stasiun ini.
Inilah Stasiun kroya, Stasiun yang berada di selatan Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Cilacap, dibangun pada zaman belanda pada abad ke-19. Stasiun Kroya berada pada wilayah daerah Operasi V Purwokerto.
Gerbang Stasiun |
Stasiun Kroya Tempo Dulu |
Stasiun Kroya berada di dataran rendah dengan ketinggian elevasi hanya 11m diatas permukaan laut (atau biasa disingkat mdpl). saya awalnya tidak sadar dan menganggap stasiun Kroya berada tidak jauh dari bibir pantai namun ternyata setelah melihat di Peta Google Earth jarak dari stasiun ke bibir pantai sejauh 7,5 km, bila dibandingkan dengan daerah lain seperti kota Probolinggo, jarak 7,5km dari bibir pantai sudah mencapai elevasi >20mdpl. Dengan analisis kasar dan pendek saya menduga daerah stasiun kroya riskan bila terjadi bencana Tsunami karena air bah bisa merangsek jauh ke daratan, namun tentu saja saya dan semua orang tidak berharap hal itu terjadi.
Berikut daftar kereta yang melewati Stasiun Kroya:
- Argo Wilis: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
- Turangga: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
- Purwojaya: ke Jakarta Gambir dan Cilacap
- Lodaya: ke Bandung dan Solo Balapan
- Fajar Utama YK: ke Jakarta Pasarsenen dan Yogyakarta
- Senja Utama YK: ke Jakarta Pasar Senen
- Mutiara Selatan: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
- Sawunggalih Utama: ke Jakarta Pasarsenen dan Kutoarjo
- Bogowonto: ke Kutoarjo dan Jakarta Pasar Senen
- Progo ke Yogyakarta Lempuyangan dan Jakarta Pasarsenen
- Senja Bengawan: ke Jakarta Tanahabang dan Solo Jebres
- Gaya Baru Malam Selatan: ke Jakarta Kota dan Surabaya Gubeng
- Kutojaya Utara: ke Jakarta Tanahabang dan Kutoarjo
- Logawa: ke Purwokerto dan Jember
- Serayu: ke Jakarta Kota
- Kahuripan: ke Padalarang dan Stasiun Kediri
- Kutojaya Selatan: ke Bandung Kiaracondong dan Kutoarjo
- Pasundan: ke Bandung Kiaracondong dan Surabaya Gubeng
Stasiun Kroya merupakan pertemuan 2 jalur yaitu jalur utara menuju Cirebon dan jalur selatan yang menuju Bandung sehingga menjadikan Stasiun Kroya sebagai stasiun terpadat untuk wilayah DAOP V.
Empat tahun lalu (2007) merupakan persinggahan saya dengan stasiun Kroya untuk yang pertama kalinya, menggunakan kereta Senja Utama dari Stasiun Bekasi dengan tujuan Stasiun Solo Balapan untuk mengeyam pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret. Sejak saat itulah ketika saya ingin pulang ke kota Bekasi selalu memprioritaskan menggunakan kereta, selain karena rindu akan bel stasiun Kroya yang khas juga dikarenakan bila naik kereta ekonomi Senja Bengawan dari stasiun Jebres Solo hanya merogoh kocek Rp. 37.000!, ini sangat cocok bagi dompet mahasiswa seperti saya, hehe.
Saya akan merindukan bel nada stasiun Kroya, dan akan menjadi sebuah potongan kenangan.
Semoga stasiun Kroya tetap eksis dengan nadanya sehingga bisa menjadi bahan cerita untuk anak-anakku kelak...
Berikut bel nada Stasiun Kroya bisa diunduh disini
foto yg paling bawah itu stasiun kroya pa bkn ya?? kok mirip stasiun purwokerto,,
ReplyDeleteThanks, jadi tau tentang stasiun Kroya.
ReplyDeleteSalam Kenal
ternyata murah sekali tarif KA
ReplyDeleteSaya sering naik kereta Progo klo pulang ke Solo dari jakarta. Pasti berhenti juga di Stasiun Kroya. Tapi ada kenangan sedih di stasiun ini, karena 2 tahun lalu saya terpaksa turun di stasiun ini dan balik ke Solo,karena Ibu saya meninggal.....
ReplyDeletetermasuk stasiun tua peninggalan jepang tuh
ReplyDeleteKamu Blogger...? Yuk Ikutan Event Untuk Blogger Berhadiah Blakberry Playbook Berakhir 23 Desember 2011
baru tau nih ada stasiun kroya, thanks bro atas infonya..
ReplyDeletemampir2 yaa ^^
Jadi mengingatkan saya tentang daerah tersebut.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
saya orang purwokerto...sudah tidak asing lagi dengar bunyi bel stasiun kroya,,sering ke jogja si,,hehehe
ReplyDeletekalo boleh tau,,belnya itu dari lagu apa ya?
DI TEPINYA SUNGAI SERAYU itu judul lagunya
DeleteUntuk semua pengunjung yang telah menyempatkan hadir di blog saya saya ucapkan terima kasih...
ReplyDeletememang banyak kenangan yang tlah terukir...semoga ibunda "Anonymous" diterima diSisi-Nya...
sebenernya nada bel ini merupakan sebbuah lagu tapi saya belum tahu lagu apa....
Eh emang bunyinya gimana?????? *penasaran
ReplyDeletedi donlod aja... di atas kan sudah saya berikan hyperlinknya
ReplyDeletesaya jadi teringat tahun 92 yang telah lalu.stasiun kroya adalah tempat saya mangkal setiap kali saya mau cari kreta gerbong yang gratisan.maklum waktu itu msih bujang dan suka berpetualang.makasih gan dah ngingetin masa muda dulu.salam.
ReplyDeletekeep blogwalking
@aryo kalo sekarang mah aryo naik yang eksekutif terus ya....hehe
ReplyDeletewah gan saya suka foto tempo dulu nya,jd ada inspirasi buat artikel foto tempo dulu kota saya hehehe,mungkin ini yang dinamakan hikmah berkunjung makasih mas
ReplyDeletenyong wong kroya
ReplyDeletekroyane endi kang... toko abadi juragan air minum apa udu?
Deleteiya bener gan, dulu ane juga hilir-mudik banjar-lempuyangan lewat situ terus.. mantep euy..
ReplyDeleteKayaknya belnya dari lagu tentang sungai serayu yg ada di kab cilacap
ReplyDeletewredha punya lagunya?
ReplyDeleteEngga ali, itu lagu juga saya dengar dari nenek saya , yg kebetulan org kroya.
ReplyDeleteemang dari suaranya, lagunya terdengar sudah sangat tua... perlu di rekam ulang tuh... sekalian dijual jadi nada sambung pribadi...hehe
ReplyDeletejadi kangen kampung halaman
ReplyDeleteasiik , saya orang kroya...
ReplyDeletesaya lahir dan besar di Kroya...
ReplyDeletemas admin...situ cuman numpang lewat ya...? coba turun dan jalan2 ke Pantai Widarapayung atau Pantai Srandil...lumayan bagus mas...
Hart.
salam, kalo dari stasiun kroya ke pelabuhan sleko naik apa ya? berapa harga nya?
Deletebram
wah boleh sekali-kali main ke Kroya.. insya Alloh kalo ada kesempatan
Deletejudulnya ditepinya sungai serayu
ReplyDeleteiya betul mas
DeleteWaaaaah qu wktu kcil sring pulng blik jkrt kroya d’stsiun kroya tp gx paham dch. .
ReplyDeleteKroya yg pling indh aplg klo jaln k’lautny bkin fresh dch ky qu klo d’rumh typ pgi gx dnger suara yg laiin slain suara ombak. .. .
hehehe, berarti nanti kalo lewat lagi stasiun Kroya baru ngeh ya mas, Selamat Bernostalgia
DeleteWah seneng saya lihat stasiun krroya di blog ini,, padahal saya tiap hari lewat depan stasiun loh... slam dri orang kroya gan,,, lagu keroncongnya enak tuh,, judulnya apaan yak, malah q yang orang sini kaga tau?? hhe
ReplyDelete"Ditepian Sungai Serayu" judulnya..
DeleteTerima Kasih sudah berkunjung, saya kangen sekali lewat stasiun Kroya, hehe
mudah-mudahan ada kesempatan lagi kesana Amin
Lagu tone keyboard Di tepian Sungai Serayu adalah ciri khas semboyan di seluruh sta Daop V pada umumnya. Yang paling langka skg ini adalah semboyan dg bunyi "ting teng ting teng" dg system mekanik seperti jam tarikan rantai jaman dulu. Di akhir tahun 70'an saya sering kali naik Ka Purbaya bersama nenek hampir 2x sebulan, naik feeder dari sta Cilacap ditarik bermacam - macam loko, di antaranya D52 (loko uap besar dg sebutan sepur Grong kala itu), BB300, D300, BB200 dan BB201 setibanya di Kroya, di jalur 2 sudah menunggu rangkaian Purbaya dengan loko CC201 berwarna krem hijau. Pernah sekali seumur hidup naik Purbaya dg loko BB305 CFD buatan Perancis milik Letces. What the a Beautiful living in 70's Alhamdulillah...
ReplyDeleteWah Mas Anonymous ini malah lebih senior dan paham, Saya angkat topi *Salute
Deletesaya sudah sering sekali naik kereta tujuan lempuyangan dan yogyakarta yang berhenti di stasiun kroya... terutama setelah mulai merantau di ibukota awal 2014 ini.. tapi nggak pernah merhatiin gimana bunyi khas stasiun kroya.. hmm jadi penasaran...
ReplyDeleteWah coba mas/mbak nanti perhatikan dengan seksama, besok Idul Adha kalau pulang bisa di coba lagi, di youtube atas ada spoilernya kalau penasaran, hehe
DeleteSelamat menikmati "ditepian sungai serayu"
Ini saya sdg nunggu ka turangga di st kroya. Dari td penasaran sama bunyinya. Eh bunyi juga. Unik jg bel tanda nya. Cuma sayang akses angkutan umum dr purwokerto menuju kroya klo malam sangat terbatas.
ReplyDeletemantap Bro, kalo saya kangen berat, udah 4 tahun gak lewat sana lagi
Deletejadi inget kenangan sebelum menikah dulu, waktu lagi LDR sama calon istri (sekarang dah jd istri), kebetulan tempat dia tinggal di kemranjen banyumas, stasiun paling deket ya dari kroya ini hehe,
ReplyDeletedan saya sebelumnya tinggal di jakarta, tapi sekarang sama istri sudah pindah ke purwokerto, suntuk macetnya mas di jakarta hehe, mampir mas ke channel youtube saya, ada video saat kereta memasuki Purwokerto, diiringi lagu di tepinya sungai serayu, salam kenal mas :)
siap mas Anung hehehe... lagu "ditepinya sungai serayu" bisa bikin merinding disko gegara kangen sama naik kereta senja utama lewat stasiun kroya.
Deletewah, rumah saya di kroya malah deket banget sama stasiun kroya-nya. iya memang suara belnya anti-mainstream hehe
ReplyDeleteNanti kalo saya lewat stasiun kroya saya boleh mampir ya Mbak Kartika, hehe
Deleteduh...jadi ingat kampung halaman
ReplyDeletehehe, mberebes mili gak mas?
DeleteJd kangen rmh.
ReplyDeletesemoga lekas terobati kangennya Ibu Munji Hardani
Deletekereta juga pu nya kenangan tersendiri
ReplyDeleteMembicarakan kenangan memang tak ada habisnya ya
Deletesya bapak bkn ibu, bang ali zakariya .... 😀😀😀😀
ReplyDeleteserem juga yah, metode pria perkasa
ReplyDeleteMakasih atas limpahan ilmunya
ReplyDeleteok sob infonya dan salam kenal
ReplyDeletekeren mas buat infonya da semoga bermanfaat
ReplyDeletebagus bos artikelnya dan menarik
ReplyDeletemantap gan infonya dan salam sukses selalu
ReplyDeleteSaya lama tinggal di binangun, biasany ke kroya sepedaan buat liat² kereta api (nonton sepur) yg sudah tak ada lagi di kota saya, temanggung.
ReplyDeleteAku lg dines kuwe tp keton sirahe tok di pintu masuk stasiun kroya
ReplyDelete