Sekali waktu saya pernah mendapati seorang anak yang masih kecil membawa seorang anak yang lebih kecil lagi mungkin masih balita, mengemis kepada para pengendara baik yang sepeda motor maupun yang menggunakan mobil.
“Ommmm… minta duit om…, buat makan om” suara cemprengnya mengiba.
Satu persatu dimintainya kepada para pengendara, sampai giliran anak itu mengiba kepada saya. Hati saya menangis, tak terasa air mata saya jatuh. Saya menangis diantara rasa dilematis, begitu mirisnya kehidupan mereka sampai harus semuda itu menerima kejamnya Ibu Kota. Tidak mengemis mereka BISA JADI tidak makan, tapi disisi lain dengan memberikan uang kepada mereka sama saja menyuburkan para pengemis dijalan-jalan Ibu Kota.
Sering kita melihat beberapa kali dimedia bahwa kenyataannya mengemis ditimbulkan bukan karena keterpaksaan hidup namun lebih kepada pilihan hidup, kemalasanlah yang dipilih oleh para pengemis. Jadi keadaannya adalah bukan karena tidak mengemis tidak makan tapi lebih kepada mau mencari kerja apalagi kalau dengan mengadahkan tangan saja sudah bisa mengalahkan gaji fresh graduate S1 !!!
Akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa kita harus menyudahi hal ini, mereka tak akan mengemis dan akan giat mencari nafkah dengan bekerja yang halal bila pekerjaan mengemis tidak mudah lagi mendapatkan uang. Sudah banyak lembaga kemanusiaan dan sosial seperti PKPU, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa atau paling sering kita temui adalah Kotak Amal di Masjid yang bisa menjadi wadah kita menyalurkan sebagian rezeki yang kita dapat untuk fakir miskin. Dengan menyalurkan sebagian rezeki kita kepada lembaga-lembaga tersebut inysa Alloh lebih tepat sasaran karena akan disalurkan dalam bentuk modal usaha ataupun penanganan terhadap daerah-daerah tertinggal dipelosok nusantara yang memang benar-benar sangat membutuhkan bantuan kita.
Bila memang kita tetap ingin memberi kepada seseorang dijalan maka berilah kepada para pedagang asongan ataupun penjual koran, mereka telah berjuang melawan kerasnya hidup dengan kerja keras, meskipun hasilnya tak seberapa mereka tetap tersenyum dikala cucuran keringat yang membasahi tubuhnya tersemat senyuman kecil tanda bahagia karena mereka telah menjaga Prinsip “siapa yang menyemai kebaikan maka dia yang akan memetik kebaikan pula”. Dengan membeli air mineral mereka, permen mereka, tissue mereka, koran mereka maka mereka akan sangat menghargai dengan ucapan terima kasih apalagi bila kita lebihkan bayarannya, bisa jadi mereka akan mendo’akan kelancaran rezeki kita. Bukankah do’a orang-orang yang tulus ikhlas insya Alloh mustajab?
Siapakah yang akan menjadi pemberi kebahagiaan terhadap orang yang bekerja keras mencari nafkah yang halal seperti Para Pedagang asongan, Petugas kebersihan, Pemulung, Pencuci Mobil, Buruh Kasar, ataupun Kuli bangunan, mudah-mudahan orang itu adalah KITA...
0 Response to "Memberi Kepada Pengemis"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan
Bila tidak memiliki ID blogger bisa menggunakan Name/URL lalu masukkan Nama dan URL facebook/twitter anda. hindari menggunakan Anonim, Terima kasih.