Ditengah santernya diberbagai media yang menyebutkan proyek Jembatan Selat Sunda ini akan segera direalisasikan, banyak intrik politik yang bermain didalamnya, namun terlepas dari itu semua, sebagai orang teknik (insinyur) tentu kita melihat tantangan teknis proyek ini jauh lebih dahsyat, karena proyek ini akan menjadi mega proyek terbesar se-Indonesia. Maka otomatis permasalahan teknis yang akan dihadapi juga luar biasa besar. Apa saja resikonya mari disimak penjelasannya dibawah ini:
Risiko Geologi dan Geoteknik:
- Adanya Palung Laut antara Pulau Jawa-Pulau Sangiang dengan kedalaman -114m.
- Adanya Palung Laut antara Pulau Sangiang-Pulau Panjurit dengan kedalaman -135m
- Adanya Sesar Rajabasa-Danau, dan Sesar Sukadana-Gunung Gede yang merupakan kelanjutan Zona Sesar Sumatera sampai ke batas Palung Sunda.
- Adanya Pusaran Air Laut.
- Adanya Gempa dan Letusan Gunung Anak Krakatau (Jarak = 50km dari lokasi jembatan yang direncanakan), dengan magnitudo gempa maksimum M = 9.0 SR.
- Lapisan bawah laut terdiri : Pasir, Aliran Lava Keras, Breksi Vulkanik, Tufa tidak terpadu dan Aneka Tufa.
- Risiko Arus kuat antara P. Sangiang dan Pulau Panjurit
Risiko Stratigrafi Tanah dan Batuan Bawah Laut:
- Adanya Sedimen bawah laut (0-15m, dengan N : 6-15), Tanah Residual (15-25m, dengan N : 48-50) dan Batuan Dasar (>25m, dengan N : >60)
- Lapisan Tanah dan Batuan Bawah Laut terdiri dari : Batupasir, Batulempung, Breksi Vulkanik, Batu Andesit.
- Risiko Flutter yaitu defleksi lateral karena angin dengan kecepatan 60m/s sebesar 9m baik pada saat konstruksi maupun pada saat jembatan telah dioperasikan
Risiko Umum:
- Pembangunan akan menggunakan volume material (Semen, Besi Beton & Baja) yang sangat besar. Dibutuhkan perencanaan dan kesiapan supply dari pabrikan di Indonesia.
- Supply material pada Pembangunan Jembatan Selat Sunda akan mempengaruhi kemampuan supply ke daerah lain.
- Pembangunan akan menggunakan Peralatan yang memiliki Kapasitas yang sangat besar yang harus didatangkan dari Luar negeri.
- Secara umum kontraktor Indonesia belum mumpuni dengan jembatan suspense (gantung) bentang yang sangat panjang (>2km).
Tentu dengan segala resiko diatas bukan malah membuat kontraktor Indonesia baik BUMN maupun swasta menjadi gentar, tapi malah menjadi tantangan, Mega Proyek Jembatan Selat Sunda ini bisa menjadi batu loncatan bagi kontraktor Indonesia baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menjadi kontraktor kelas dunia.
Indonesia bisa mandiri dengan kekuatan sendiri maka rakyatlah yang akan sejahtera dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan merata.
Sangat berguna nih pembangunan jembatan selat sunda ini, semoga cepat terealisasi dan berjalan lancar.
ReplyDeletesemoga saja mas Ali
DeleteDari pada membangun jembatan yang penuh resiko dari segi topografi, sisiologi, ekonomi, psikologi lebih baik mengembangakan pelabuhan merak dan bakahueni.
ReplyDeleteSaya sudah liat gambar perencanaannya di tempat dosen saya yaitu prof bambang suhendro dan prof bambang triatmodjo, beliau juga bilang pembangunan ini terlalu beresiko dari segi struktur, karena keadaan alam Indonesia sangat sulit didekati apalagi daerah ocean. Dari segi transpotasi prof danang parikesit dan prof sigit juga ragu, bahwa modal akan kembali, bahkan akan mengalami kerugian. Lebih baik digunakan untuk mengembangkan pelabuhan dan hal2 lain. Biaya studi lapangan saja sudah 50M, padahal belum apa2
memang banyak sekali yang meragukan pembangunan jembatan ini Pak Aswin, ini bisa dimaklumi karena Jembatan Selat Sunda merupakan sebuah hal sangat besar yang mampu menjadikan lompatan tinggi bagi bangsa Indonesia baik dalam hal Konstruksi, ekonomi dan bahkan sosial dan budaya namun juga disisi lain memberikan permasalahan dan keraguan yang besar pula,
ReplyDeletekalau saya meyakini, Jembatan ini memiliki nilai kemanfaatan yang jauh lebih besar namun tentu saja dengan resiko yang besar pula, jadi memang dibutuhkan orang-orang visioner dalam pembangunan jembatan ini yang mampu melihat jauh kedepan kemana arah Bangsa Indonesia akan berlabuh
apakah sekarang jembatannya sudah selesai ???
ReplyDeleteTergantung dari Pemimpin Republik Negeri ini Mbak Qweensha, mau atau tidak...
Deletebagus info nya sangat menarik terimakasih gan
ReplyDeleteEntah kapan terwujud
Delete