Alhamdulillah.. mudah-mudahan semakin banyak Marbot Masjid yang diberangkatkan umroh (Syukur-syukur haji) oleh PEMDA DKI Jakarta. Sehingga syiar Islam semakin membumi di Nusantara.
Jama'ah Umroh sumber gambar: okezone.com |
Diberitakan di okezone.com bahwa:
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memberangkatkan 30 marbot atau pengurus masjid untuk ibadah umrah ke Tanah Suci.
Menurutnya, apa yang dilakukannya saat ini, merupakan kali ke dua setelah ia melakukan hal serupa kala menjabat Bupati Belitung Timur.
"Ini pengalaman kedua, dulu bupati, guru ngaji marbot saya berangkatkan haji. Terakhir kesulitan, haji lama nunggunya," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa (16/12/2014).
Saat menjadi anggota DPR, Ahok juga mengusulkan, agar masyarakat dibatasi menunaikan ibadah haji sekali seumur hidup karena antrean jamaah yang menumpuk.
"Rukun ini kan sahnya sekali, punya uang jadi berkali-kali, kasihan yang tua ngantre. Makanya, akhirnya saya cari cara lain dengan tempuh umrah," terangnya.
Sekedar diketahui, sebelum diberangkatkan, para marbot di seluruh kota administratif harus lolos tahap seleksi terlebih dulu. Tes tersebut di antaranya melantunkan adzan, bisa membaca Alquran, serta hafal surat-surat pendek maupun ayat pilihan. Pasalnya, selain menjadi marbot, mereka juga kerap menjadi imam salat.
Terkadang miris memang, kita sebagai umat muslim seringkali tega membiarkan Marbot yang memiliki tugas mulia malah digaji sekenanya, jangankan Marbot, guru TPA ngaji di masjidpun paling hanya digaji dibawah 500-600 sebulan. Maka sudah selayaknya menyisihkan sebagian harta kita untuk kesejahteraan mereka. Syukur-syukur bisa memberangkatkan umroh/haji.
Ah... jangan berbicara jauhlah, darimana kita tahu kondisi mereka (Marbot) sejahtera atau tidak, sementara kita ke Masjid saja jarang. Sholat aja bolong-bolong. Puasa sering setengah hari. Apalagi sedekah. Tapi kalo udah ngomongin agama ngerasa paling bener. Nyalahin Ustad. Ormas Islam di cibir. Partai Islam disingkirin. Dan paling getol bilang: "Bung, kalo soal agama itu soal hati."
Kalo cuma soal hati saja semua agama sama-sama mengajarkan itu, tapi Islam beda kawan. Islam ada Iman dan ada Ihsan. Islam juga holistik, ada hubungan dengan Tuhan juga ada hubungan dengan Manusia. Semua harus ada pemenuhannya masing-masing.
Kalo memang cuma masalah hati saja, Dulu Nabi gak perlulah repot-repot berperang sampai hampir menjemput ajal. Gak perlu repot juga Nabi dan keluarga nya hidup prihatin dan serba kekurangan (padahal saat itu beliau seorang raja). Gak perlu repot-repot beliau memperjuangkan Agama yang Haq ini, kalau memang ukurannya cuma hati.
Astagfirullah, mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk layak disebut Umatnya Nabi Muhammad SAW.
Allohummasholli 'ala Muhammadd
PLAK!!! Seperti ditampar rasanya membaca tulisan di atas. Malu rasanya kita sebagi muslim tapi ternyata malah kurang memperhatikan saudaranya sendiri. Justru orang "lain" yang lebih memperhatikan. Mudah-mudahan ke depannya, akan banyak bermunculan "ahok-ahok" yang lain dari kalangan Muslim...
ReplyDeleteAMINNN, memang seharusnya kita-kita yang muslim ini yang begitu.. InsyaAlloh...
Delete