Pagi hari ini tak biasanya. Ketika saya keluar dari rumah ada mikro (Angkot di Manado) yang lewat. Sang supir lantas menawarkan tumpangan, supir itu bertanya, "Mau kemana Pak? Airmadidi?", saya mengiyakan, kemudian sang supir mempersilahkan saya duduk di depan, "Ayo Pak di Muka (maksudnya duduk di depan)". Kalau naik mikro harusnya saya ke terminal terlebih dahulu naik jurusan Perkamil-Paal 2 baru naik mikro Jurusan Paal 2-Airmadidi. Tapi karena sang supir kebetulan akan melintas ke arah airmadidi maka saya jadi lebih cepat ke kantor.
Mikro, Angkot di Manado sumber gambar: http://manadomini.com |
Sang Sopir adalah lelaki yang telah berumur, penuh senyum, ketawanya lantang namun ramah. Pembicaraan kita dimulai tentang banjir besar yang pernah melanda Manado, kemudian bertanya saya kerja dimana dan berasal dari mana, saya jawab bahwa saya kerja di pemerintahan, baru pindah dari Jakarta tiga minggu yang lalu. Beliau seperti manggut-manggut.
Obrolan berlanjut tentang anaknya yang baru dipindah dinas ke Bali. Katanya anaknya juga bekerja sebagai PNS di Kementerian Hukum dan HAM di direktorat Imigrasi. Saya langsung nyeletuk, "Namanya juga PNS om, sudah teken kontrak untuk bersedia ditempatkan dimana saja." kami pun terkekeh. Saya berkata bahwa Manado adalah kota yang nyaman untuk di tempati, kerukunan umat beragama sangat terasa. Beliau menambahkan, memang di Manado orangnya kalem, kemarin meskipun harga BBM naik tapi tidak ada yang demo. Katanya yang penting perut kenyang itu sudah cukup.
Disela-sela obrolan yang ceria tiba-tiba topik berganti. Beliau berujar kalau dulu tahun 60an pas jaman om masih muda masyarakat dan pemuda tidak kenal minum-minum. Baru sekarang ini banyak pemuda-pemudi yang suka Mabuk. Padahal sekarang Gereja banyak tapi malah begini. Beliau juga mencontohkan kalau di Jawa Barat yang notabenenya banyak masjid juga ada berita tewas akibat minum. Semua kembali ke kedekatan kita dengan Tuhan ujarnya dalam menarik kesimpulan.
Obrolan makin menarik. Beliau yang beragama Kristen, katanya juga heran dengan penyebutan kata Yesus. "Torang (kita/kami) hanya percaya pada Isa Al Masih, kalau Yesus, I Don't Know." Ujarnya mantap. Beliau juga menambahkan kalau ia masih heran akan adanya ayat di Injil yang mengesakan Tuhan Bapa. Salah satunya yang berbunyi:
"Akulah TUHAN, tak ada lainnya, Aku Allah Yang Mahaesa. Engkau telah Kupersenjatai, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Supaya orang tahu dari terbit matahari sampai terbenamnya, jika tidak ada yg lain di luar Aku. Akulah TUHAN & tidak ada yang lain." (Yesaya 45: 5-6)
Dengan menggebu-gebu ia berkata bahwa ayat ini secara gamblang berujar kalau hanya ada satu Tuhan, yakni Tuhan yang Maha Esa. Ia menambahkan, ayat ini sangat kontradiktif dengan ayat lainnya di Injil yang menuhankan Yesus. Salah satu ayat di Injil berbunyi:
"Itu sebabnya semua orang Israel harus tahu betul-betul bahwa Yesus yang kalian salibkan itu, Yesus itulah juga yang sudah dijadikan oleh Allah menjadi Tuhan dan Raja Penyelamat!" (Kisah Para Rasul 2: 36)
Bapak ini terus bercerita tentang Isa Al Masih yang menurutnya adalah orang yang sama dengan yang berada di AlQuran dan Injil, namun letak perbedaannya adalah Islam tetap menganggap Isa hanya seorang Nabi, tidak lebih, sementara Kristen menanggap Isa Al Masih ada Tuhan.
Obrolan kami terhenti pada sebuah pertigaan, saya turun karena harus melanjutkan perjalanan ke arah timur, sementara sang supir kearah utara. Saya pun mengeluarkan uang untuk membayar namun buru-buru dicegah oleh beliau, "Tidak usah dik, terima kasih sudah menemani perjalanan saya." "Wah, terima kasih om, maaf sudah merepotkan." ujar ku. Mikro pun lalu melaju dengan cepat dan menghilang di pertigaan.
Ah... Bapak ini sungguh baik hati, semoga kebaikan bapak dibalas yang berlipat oleh Alloh SWT dan semoga hidayah Islam turun kepada bapak, InsyaAlloh. Selamat jalan semoga bisa berjumpa kembali di lain kesempatan.
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya... " (QS. Al Baqarah: 272)
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (QS. An Nisaa: 171)
Obrolan berlanjut tentang anaknya yang baru dipindah dinas ke Bali. Katanya anaknya juga bekerja sebagai PNS di Kementerian Hukum dan HAM di direktorat Imigrasi. Saya langsung nyeletuk, "Namanya juga PNS om, sudah teken kontrak untuk bersedia ditempatkan dimana saja." kami pun terkekeh. Saya berkata bahwa Manado adalah kota yang nyaman untuk di tempati, kerukunan umat beragama sangat terasa. Beliau menambahkan, memang di Manado orangnya kalem, kemarin meskipun harga BBM naik tapi tidak ada yang demo. Katanya yang penting perut kenyang itu sudah cukup.
Disela-sela obrolan yang ceria tiba-tiba topik berganti. Beliau berujar kalau dulu tahun 60an pas jaman om masih muda masyarakat dan pemuda tidak kenal minum-minum. Baru sekarang ini banyak pemuda-pemudi yang suka Mabuk. Padahal sekarang Gereja banyak tapi malah begini. Beliau juga mencontohkan kalau di Jawa Barat yang notabenenya banyak masjid juga ada berita tewas akibat minum. Semua kembali ke kedekatan kita dengan Tuhan ujarnya dalam menarik kesimpulan.
Obrolan makin menarik. Beliau yang beragama Kristen, katanya juga heran dengan penyebutan kata Yesus. "Torang (kita/kami) hanya percaya pada Isa Al Masih, kalau Yesus, I Don't Know." Ujarnya mantap. Beliau juga menambahkan kalau ia masih heran akan adanya ayat di Injil yang mengesakan Tuhan Bapa. Salah satunya yang berbunyi:
"Akulah TUHAN, tak ada lainnya, Aku Allah Yang Mahaesa. Engkau telah Kupersenjatai, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Supaya orang tahu dari terbit matahari sampai terbenamnya, jika tidak ada yg lain di luar Aku. Akulah TUHAN & tidak ada yang lain." (Yesaya 45: 5-6)
Dengan menggebu-gebu ia berkata bahwa ayat ini secara gamblang berujar kalau hanya ada satu Tuhan, yakni Tuhan yang Maha Esa. Ia menambahkan, ayat ini sangat kontradiktif dengan ayat lainnya di Injil yang menuhankan Yesus. Salah satu ayat di Injil berbunyi:
"Itu sebabnya semua orang Israel harus tahu betul-betul bahwa Yesus yang kalian salibkan itu, Yesus itulah juga yang sudah dijadikan oleh Allah menjadi Tuhan dan Raja Penyelamat!" (Kisah Para Rasul 2: 36)
Bapak ini terus bercerita tentang Isa Al Masih yang menurutnya adalah orang yang sama dengan yang berada di AlQuran dan Injil, namun letak perbedaannya adalah Islam tetap menganggap Isa hanya seorang Nabi, tidak lebih, sementara Kristen menanggap Isa Al Masih ada Tuhan.
Obrolan kami terhenti pada sebuah pertigaan, saya turun karena harus melanjutkan perjalanan ke arah timur, sementara sang supir kearah utara. Saya pun mengeluarkan uang untuk membayar namun buru-buru dicegah oleh beliau, "Tidak usah dik, terima kasih sudah menemani perjalanan saya." "Wah, terima kasih om, maaf sudah merepotkan." ujar ku. Mikro pun lalu melaju dengan cepat dan menghilang di pertigaan.
Ah... Bapak ini sungguh baik hati, semoga kebaikan bapak dibalas yang berlipat oleh Alloh SWT dan semoga hidayah Islam turun kepada bapak, InsyaAlloh. Selamat jalan semoga bisa berjumpa kembali di lain kesempatan.
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya... " (QS. Al Baqarah: 272)
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (QS. An Nisaa: 171)
0 Response to "Sepenggal Cerita Yesus di Mikro"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan
Bila tidak memiliki ID blogger bisa menggunakan Name/URL lalu masukkan Nama dan URL facebook/twitter anda. hindari menggunakan Anonim, Terima kasih.