Sebagai bentuk perwujudan rasa syukur kepada Alloh SWT atas nikmat kehidupan yang telah diberikan dan sebagai bentuk pengamalan ibadah yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS, sudah sepatutnya kita melakukan Ibadah Qurban bagi yang mampu. Meski begitu prosesi Qurban saat ini dirasakan hanya bergelut pada orang-orang kaya yang menetap di Perkotaan atau di pusat-pusat daerah di Pedesaan sehingga masyarakat yang menikmati Qurban hanya di sekitar daerah tersebut. Disamping karena masalah keterbatasan personil dan jarak tempuh, kesadaran masyarakat mampu untuk berqurban dibeberapa daerah juga masih minim yang mengakibatkan Qurban sampai pelosok-pelosok negeri sulit untuk diwujudkan.
Padahal di daerah-daerah pelosok inilah daerah yang rawan akidah, banyak saudara-saudara kita yang muslim akidahnya bisa tergadaikan hanya karena sekardus mie instan. Disamping itu angka kemiskinan di daerah-daerah pelosok juga mengkhawatirkan, jangankan untuk membeli sekilo daging, untuk membeli beras saja sudah kesulitan maka alangkah indahnya bila kita bisa berbagi kebahagiannya kepada mereka dengan memberikan daging qurban hingga ke tangan yang benar-benar membutuhkan.
Lalu apakah berqurban di pelosok bukannya malah merepotkan? Alhamdulillah di Zaman yang sudah semakin maju ini berqurban bisa dilakukan via internet. Berbagai lembaga filantropi menawarkan bantuan bagi yang ingin berqurban untuk saudara muslim yang lebih membutuhkan. Metodenya pun beragam, ada hewan qurban yang langsung dipotong di lokasi pelosok, ada juga yang dipotong di suatu tempat lalu dijadikan kornet (daging olahan di dalam kaleng) kemudian disebar diberbagai penjuru Indonesia baik yang sedang dilanda musibah maupun di daerah pelosok yang rawan akidah. Lembaga-lembaga tersebut diantaranya yaitu:
1. Tebar Hewan Kurban (http://tebarhewankurban.or.id)
Tebar Hewan Kurban dari Dompet Dhuafa |
Tebar Hewan Kurban (THK) merupakan salah satu program lembaga Dompetdhuafa. Program ini dimulai sejak tahun 1994 dengan hewan qurban yang terkumpul sejumlah 644 ekor kambing/domba dan 8 ekor sapi hingga tahun 2002 mencapai pertumbuhan yang pesat hingga mencapai Kambing/domba sebanyak 6230 ekor dan Sapi 163 ekor yang berhasil dikumpulkan dan didistribusikan.
Daerah tebaran hewan kurban yang dilakukan oleh Tim THK cukup luas, yakni mencapai 1840 desa, 735 kecamatan dan 180 kabupaten di 27 propinsi. Metode THK dengan memberdayakan masyarakat peternak dan pengadaan sentra-sentra peternakan di daerah-daerah pelosok di Indonesia. Daerah yang menjadi target THK secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu daerah prioritas dan daerah biasa.
Kriteria daerah prioritas dan daerah biasa.
Daerah yang menjadi Prioritas merupakan daerah penampungan pengungsi akibat korban bencana alam maupun sosial, Daerah-daerah yang berada di luar pulau Jawa dengan pendapatan per kapita penduduk di bawah garis kemiskinan, dan Daerah yang mayoritas penduduknya muslim tetapi karena desakan ekonomi membuat akidahnya mudah berpaling. Sedangkan Daerah biasa merupakan Daerah di wilayah pulau Jawa yang masyarakat sekitarnya (walau mampu) jarang mengeluarkan hewan kurban, di daerah biasa hewan qurban diberikan kepada Panti jompo yang mengurusi orang tua yang sudah tidak memiliki keluarga, Panti asuhan yang memelihara anak-anak yatim piatu dan putus sekolah akibat tidak mempunyai biaya dan Masjid-masjid, pesantren, majelis ta’lim di daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan bantuan hewan dari para pekurban karena umumnya ekonomi masyarakatnya kurang mampu.
2. Qurban Sampai Pelosok (http://lazis.uns.ac.id/?page_id=217)
Daerah tebaran hewan kurban yang dilakukan oleh Tim THK cukup luas, yakni mencapai 1840 desa, 735 kecamatan dan 180 kabupaten di 27 propinsi. Metode THK dengan memberdayakan masyarakat peternak dan pengadaan sentra-sentra peternakan di daerah-daerah pelosok di Indonesia. Daerah yang menjadi target THK secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu daerah prioritas dan daerah biasa.
Kriteria daerah prioritas dan daerah biasa.
Daerah yang menjadi Prioritas merupakan daerah penampungan pengungsi akibat korban bencana alam maupun sosial, Daerah-daerah yang berada di luar pulau Jawa dengan pendapatan per kapita penduduk di bawah garis kemiskinan, dan Daerah yang mayoritas penduduknya muslim tetapi karena desakan ekonomi membuat akidahnya mudah berpaling. Sedangkan Daerah biasa merupakan Daerah di wilayah pulau Jawa yang masyarakat sekitarnya (walau mampu) jarang mengeluarkan hewan kurban, di daerah biasa hewan qurban diberikan kepada Panti jompo yang mengurusi orang tua yang sudah tidak memiliki keluarga, Panti asuhan yang memelihara anak-anak yatim piatu dan putus sekolah akibat tidak mempunyai biaya dan Masjid-masjid, pesantren, majelis ta’lim di daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan bantuan hewan dari para pekurban karena umumnya ekonomi masyarakatnya kurang mampu.
2. Qurban Sampai Pelosok (http://lazis.uns.ac.id/?page_id=217)
Qurban Sampai Pelosok dari LAZIZ UNS |
Qurban sampai pelosok dinaungi oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Universitas Sebelas Maret (LAZIS UNS). Qurban sampai pelosok sama seperti program Tebar hewan kurban-nya Dompetdhuafa hanya lingkupnya lokal di wilayah sekitaran Kampus UNS yang berada di Surakarta (Solo) namun meski begitu di daerah ini juga termasuk daerah rawan akidah karena banyak penduduk yang miskin dan butuh perhatian oleh saudara semuslim. Harapannya dengan adanya Qurban sampai pelosok ini Akidah mereka menjadi lebih kuat karena syiar agama Islam tetap sampai kepada mereka.
3. Superqurban (https://www.rumahzakat.org/program/superqurban/)
3. Superqurban (https://www.rumahzakat.org/program/superqurban/)
Superqurban dari Rumah Zakat |
Rumah Zakat (RZ) sebagai salah satuLembaga zakat yang terpercaya telah berupaya melahirkan satu inovasi baru dalam Berqurban yaitu Superqurban. Metode Superqurban yakni mengolah dan mengemas daging qurban menjadi kornet. Dengan mengubah daging qurban menjadi Kornet jelas akan memperawet daging sampai 3 tahun. Metode ini membuat pendistribusian daging qurban bisa sampai ke daerah-daerah pelosok dan terdepan di nusantara.
Superqurban telah terdistribusi hingga ke wilayah Indonesia Timur, seperti Pulau Tello, Pulau Kayuwadi, Pulau Alor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Sumba, Pulau Komodo, Pulau Buton, Pulau Obi, Pulau Maumere, Pulau Lembata, Pulau Buru, Pulau Morotai, Pulau Marampit, Pulau Marore, dan Pulau Balabalakang dan Pulau Raja Ampat
Superqurban telah terdistribusi hingga ke wilayah Indonesia Timur, seperti Pulau Tello, Pulau Kayuwadi, Pulau Alor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Sumba, Pulau Komodo, Pulau Buton, Pulau Obi, Pulau Maumere, Pulau Lembata, Pulau Buru, Pulau Morotai, Pulau Marampit, Pulau Marore, dan Pulau Balabalakang dan Pulau Raja Ampat
Berbagai manfaat yang dihasilkan dari program ini, diantaranya adalah:
- Praktis. Mudah dibawa, dan mudah dibuka.
- Kornet tahan lama hingga jangka waktu 3 tahun dengan standar halal MUI dan pengawasan BPOM.
- Bisa distribusikan sepanjang tahun.
- Menjangkau pelosok Indonesia.
- Solusi Efektif dalam membantu Korban Bencana baik alam maupun sosial.
Disamping lembaga-lembaga diatas, masih banyak lagi lembaga-lembaga filantropis lain yang siap menampung permintaan untuk menebar daging Qurban hingga ke pelosok negeri ini. Harga yang ditawarkan pun beragam baik untuk kambing/domba maupun sapi tergantung dari harga pasaran masing-masing dan disesuaikan dengan kemampuan pemberi qurban. Semoga dengan adanya berbagai kemudahan ini membuat kita semakin semangat untuk berqurban dan semoga dengan memberikan qurban hingga ke pelosok-pelosok nusantara dapat menjadi syiar Islam yang bisa meneguhkan akidah saudara-saudara semuslim disana. Amin.
0 Response to "Qurban di Daerah Rawan Akidah"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan
Bila tidak memiliki ID blogger bisa menggunakan Name/URL lalu masukkan Nama dan URL facebook/twitter anda. hindari menggunakan Anonim, Terima kasih.