Aso
Kelam telah merasuk kedalam jiwa
Bersama mantra-mantra dikumandangkan
Tubuh terbujur kaku
Angin merusak sebagian tubuh
Tidak...
Dia telah muncul
Racun telah bereaksi
Ya...
Mungkin ini saatnya
Aku pergi meninggalkan
Sisa-sisa detak nadi yang tak karuan
2012
Kenangan
Kala hujan menghasut jiwa
Tak ada satupun dapat ku buru
Melainkan secerca peristiwa pada malam itu
Ketika malam begitu beku
Hingga tak dapat aku berpamitan
Dengan senyummu
Kau bukanlah roh dalam tubuhku
Melainkan bayangan yang lenyap
Ditelan kerumunan kunang-kunang
Harapan dibalut kecewa
Tak mampu untuk dilepaskan
Biarlah waktu mengingat kembali
2012
Terdiam
Angin berhembus begitu kuat
Membawa semua cerita di masa lalu
Ketika itu kita saling bercumbu
Namun, itu hanyalah sebuah tinta lama
Yang kering dan habis dipakai oleh pemiliknya
Dan diisi dengan tinta baru
Begitu mudah api itu membakar daun
yang kering kerontang
Hingga menjadi abuk
Sebuah elegi yang terdampar
tak mampu diseret ombak
Hingga sang pemilik itu datang.
2012
Kelabu
Kita tahu
Apa yang dia tahu
Dia tak tahu
Apa yang kita tahu
Kita tak tahu
Apa yang dia tahu
Dia tahu
Apa yang kita tak tahu
Kita tahu
Dia pura-pura tidak tahu
Dia tahu
Kita pura-pura tidak tahu
Kita sama-sama tidak tahu atau
Kita dan Dia berpura-pura tidak tahu
2012
Suatu Hari di Bulan Desember
Musim kini telah berganti tahun
Pohon tumbuh menjadi kuat dan besar
Ulat-ulat yang dahulu menggerogoti daun itu
Kini sudah menjadi kepompong
Kupu-kupu yang telah selesai metamorfosis
Kini siap mengepakkan kedua sayapnya yang anggun
Percayalah...
Kulit kepompong akan tetap bergantung didaun itu
Dan kupu-kupu pasti akan kembali
Menengok kepompong yang sedang melawan takdirnya.
Bersabarlah...
Belajarlah didalam kulit itu.
Hingga menjadi kupu-kupu sempurna
Menebar keindahan di Pohon itu
2012
Ciptaan:
Manarul Ikhsan
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah mantap . thanks ang jaka..
ReplyDeletesiapa dulu sang Pujangganya...
Delete